Secara konsep
ideal antara aktifitas manusia dalam memenuhi hajat hidupnya dan kualitas
lingkungan seharusnya dapat berdiri sebagai dua sisi yang saling mendukung. Akan tetapi pada realitanya kedua hal ini
bagai dua sisi yang kontradiktif, dalam arti ketika aktifitas manusia dalam
bentuk apapun mencapai hasil yang memuaskan bagi pihak yang berkepentingan rata
– rata diikuti oleh degradasi mutu lingkungan.
Ada berbagai faktor yang dapat menjelaskan kondisi
tersebut diantaranya adalah pemakaian prinsip ekonomi yang digunakan secara
tidak bijak dimana dengan modal seminimal mungkin mampu mencapai hasil maksimal
tanpa disertai pemikiran keberlanjutan sistem. Hal lainnya adalah kepedulian
tentang kualitas lingkungan yang relatif masih rendah dimana lingkungan akan
terasa penting ketika sudah terjadi bencana akibat ulah manusia. Mungkin masih
banyak lagi alasan untuk lagi untuk dapat menjelaskan kondisi di atas tapi
mungkin lebih baik kita lebih berkonsentrasi untuk melihat sejenak apa yang
bisa kita lakukan untuk mewujudkan sinergi yang harmoni antara aktifitas
manusia dan kualitas lingkungan sehingga tercipta konsep pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
Kota Blitar sebagai Kota kecil yang miskin sumber
daya alam sangat potensial untuk pengembangan program menuju kota yang
berkelanjutan ( Sustainable City)
walaupun pada kenyataannya banyak tantangan yang harus dipikirkan langkah –
langkah untuk menghadapinya.